Selasa, 05 Desember 2017

Lambaian tangan penuh arti I

Dia melambaikan tangannya, seperti memanggilku

"Sudah tidak ada lagi jalan yang bisa kita lalui bersama, jalan ini jalan setapak yang tidak mungkin kita berjalan berdampingan"

"Baik," aku bilang, "kamu berjalanlah dulu aku akan mengikutimu dari belakang."

Dengan hati-hati aku mengikuti dan mengawasi setiap langkah yang dia lakukan, melihat rumput-rumput yang layu karena menahan berat dari bekas pijakan kakinya.

Sesaat dia berjalan melambat, aku tahu aku dibelakangnya. Aku memegang kedua bahunya dan berkata "aku dibelakangmu, teruslah berjalan, tidak lama lagi kita akan sampai di tempat yang kita inginkan"

Kemudian dia terus berjalan, berjalan semakin cepat. Kali ini aku mulai tidak bisa mengikuti dan menjaga setiap langkahnya. Dia semakin jauh dan mulai terlihat samar tertutup kabut di tengah jalan setapak itu.

Dari kejauhan aku berteriak "tunggu, kita akan sampai, beri aku waktu untuk istirahat sebentar sebelum menyelesaikan perjalanan ini"

Namun dia hanya bergeming, dan semakin menjauh dan semakin menjauh.
Tapi.......
Tunggu..., Aku melihat ada telapak tangan, telapak tangan itu terbuka dan memperlihatkan lima jemari manisnya
Yang terlihat samar dari bagian dalam genggaman tangan
Bergerak ke kanan dan ke kiri

Apa yang dilakukannya ? Dalam hatiku penuh dengan tanya
"Apa yang kamu lakukan ?" Tanyaku
Kemudian dia menjawab...
"Maafkan aku, aku tidak bisa menunggumu".
"Kenapa?" Timpalku,

"Aku menemukan apa yang aku cari selama ini ketika aku berjalan sendiri didepanmu, dan kamu tidak bisa menjagaku. Yang kamu bisa hanya melihatku dari kejauhan, dan itu tidak cukup membuat aku percaya bahwa perjalanan ini aman bagiku" Dia memperjelas ucapannya.

Aku terdiam, aku tidak bisa menerima alasan dia, "Bukankah ketika kamu lelah tadi aku memegangmu, menyemangatimu?" Tanyaku

"Iya benar, tapi kamu terlalu jauh ketika kita sudah hampir menyelesaikan perjalanan ini, kamu tidak akan pernah tahu kan kalau seandainya terjadi apa-apa padaku?" Dia beralasan.

"Aku minta maaf, aku sudah berjuang semaksimal mungkin agar tak terlalu jauh darimu" Aku memohon

"Sudahlah, ini memang sudah takdir tuhan. Biarkan aku sudah menemukan yang bisa mengikutiku kemanapun aku pergi, yang akan selalu mendampingiku nanti, aku yakin dia tidak akan pernah jauh dari langkah kakiku" dia meyakinkan."

Aku berbalik arah, aku pergi dari jalan setapak itu.


To be continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Write For comment