Kamis, 14 Desember 2017

Penunggang gelap, pendulang keuntungan tanpa hati

Adalah penunggang gelap yang ada disetiap jengkal langkah yang kamu ayunkan

Adalah seseorang yang tidak pernah memikirkan beban yang kamu tanggung diantara belantara hutan dan gurun

Adalah sesorang yang tidak punya nurani untuk memahami betapa berat perjuangan menginjak duri-duri ranting bambu yang berjatuhan

Dialah orang yang paling jahat yang tidak akan pernah kamu lupakan, sedikit, semili, semikro separtikel pun!

Dialah orang yang hanya menggunakanmu sebagai alat pemacu agar dia tidak pernah merasa lelah

Dialah orang yang akan selalu kamu doakan agar dia merasakan apa yang kamu rasakan saat itu

Dan dia tidak peduli itu!

Karena dia....

Tidak punya hati dan perasaan!

Tuhan... Mohon diampunkan...

Selasa, 05 Desember 2017

Lambaian tangan penuh arti I

Dia melambaikan tangannya, seperti memanggilku

"Sudah tidak ada lagi jalan yang bisa kita lalui bersama, jalan ini jalan setapak yang tidak mungkin kita berjalan berdampingan"

"Baik," aku bilang, "kamu berjalanlah dulu aku akan mengikutimu dari belakang."

Dengan hati-hati aku mengikuti dan mengawasi setiap langkah yang dia lakukan, melihat rumput-rumput yang layu karena menahan berat dari bekas pijakan kakinya.

Sesaat dia berjalan melambat, aku tahu aku dibelakangnya. Aku memegang kedua bahunya dan berkata "aku dibelakangmu, teruslah berjalan, tidak lama lagi kita akan sampai di tempat yang kita inginkan"

Kemudian dia terus berjalan, berjalan semakin cepat. Kali ini aku mulai tidak bisa mengikuti dan menjaga setiap langkahnya. Dia semakin jauh dan mulai terlihat samar tertutup kabut di tengah jalan setapak itu.

Dari kejauhan aku berteriak "tunggu, kita akan sampai, beri aku waktu untuk istirahat sebentar sebelum menyelesaikan perjalanan ini"

Namun dia hanya bergeming, dan semakin menjauh dan semakin menjauh.
Tapi.......
Tunggu..., Aku melihat ada telapak tangan, telapak tangan itu terbuka dan memperlihatkan lima jemari manisnya
Yang terlihat samar dari bagian dalam genggaman tangan
Bergerak ke kanan dan ke kiri

Apa yang dilakukannya ? Dalam hatiku penuh dengan tanya
"Apa yang kamu lakukan ?" Tanyaku
Kemudian dia menjawab...
"Maafkan aku, aku tidak bisa menunggumu".
"Kenapa?" Timpalku,

"Aku menemukan apa yang aku cari selama ini ketika aku berjalan sendiri didepanmu, dan kamu tidak bisa menjagaku. Yang kamu bisa hanya melihatku dari kejauhan, dan itu tidak cukup membuat aku percaya bahwa perjalanan ini aman bagiku" Dia memperjelas ucapannya.

Aku terdiam, aku tidak bisa menerima alasan dia, "Bukankah ketika kamu lelah tadi aku memegangmu, menyemangatimu?" Tanyaku

"Iya benar, tapi kamu terlalu jauh ketika kita sudah hampir menyelesaikan perjalanan ini, kamu tidak akan pernah tahu kan kalau seandainya terjadi apa-apa padaku?" Dia beralasan.

"Aku minta maaf, aku sudah berjuang semaksimal mungkin agar tak terlalu jauh darimu" Aku memohon

"Sudahlah, ini memang sudah takdir tuhan. Biarkan aku sudah menemukan yang bisa mengikutiku kemanapun aku pergi, yang akan selalu mendampingiku nanti, aku yakin dia tidak akan pernah jauh dari langkah kakiku" dia meyakinkan."

Aku berbalik arah, aku pergi dari jalan setapak itu.


To be continue....

Mengembalikan yang terlewatkan

Adalah sebuah kebodohan yang pernah aku lakukan

Aku salah

Salah memilih

Memilih seseorang yang dulu kurasa adalah separuh dari jiwa ini

Kecewa

Terluka

Kalah

Adalah tiga rasa yang takkan pernah bisa ditemukan obatnya

Hingga melewatkan seseorang yang waktu itu sebenarnya adalah yang terbaik

Tertutup hati ini dengan ego

Ego yang unik kurasa waktu itu.

Dan ego yang sangat bodoh.

Untuk itu... Aku disini menyesali kebodohanku telah melewatkanmu, harapanku... Kamu tak pernah kecewa dan benci denganku.

Mari bersama lagi, dengan tujuan yang lebih pasti....

Minggu, 03 Desember 2017

Sedikit coretan tentang-Ku, dan sebuah apresiasi untuk-Mu

Aku seorang yang biasa,
Bukan siapa-siapa dan tak dikenal banyak orang,
Juga mungkin ku tak pernah berharap dikenal banyak orang,

Aku.., selalu mencoba mendedikasikan hidupku yang hanya sekali ini, untukmu..
Satu dan tak lain Allah,
Untukmu keluargaku,
Untukmu guruku,
Dan untuk semua yang telah mengajariku dan membawaku hingga seperti sekarang ini.

Dulu aku sangat bermimpi untuk mendapatkan sebuah kontribusi, dan respect dari semua orang.
Kontribusi yang hanya membuatku semakin menyombongkan diri,
semakin lupa segala hal, yang mungkin itu adalah kewajibanku.

Tapi.., tapi sekarang aku tak begitu mempersoalkan itu, aku mencoba selalu berfikir positif,
dan berdo'a agar HARI ESOK LEBIH BAIK
Dari sekarang,
Dari hari ini,
Dan hari kemarin,

Aku.. Ingin hidupku ini berharga, dan hanya SEKALI ini.
Aku selalu mencoba agar menjadi pribadi yang dewasa, disegani, dan dikasihi.
Mungkin semua itu adalah hal yang sulit..
Tapi jika semua itu didasari akan niat dan hasrat yang tinggi..
Aku percaya.. AKU PASTI BISA.
Dan aku HARUS BISA.

Sebenarnya hidup itu mudah.., dan
ORANG YANG MENGANGGAP HIDUP ITU SULIT ADALAH ORANG ITU SENDIRI YANG MEMPERSULIT HIDUPNYA.

Toh.. sebenarnya semua orang bisa seperti mereka-mereka yang sukses disana, meraih impian mereka, tergantung akan niat dan kemauan.

Rahasia kehidupan memang bagai perjudian yang sulit untuk diprediksi, kadang hari ini sukses.., tapi apa yang terjadi, besok pun bisa jatuh, semua mungkin karena kecorobohan.

Memang.. Jalan kehidupan sudah ditulis beratus-ratus tahun yang lalu,
Tapi hidup adalah perjuangan.

Roda kehidupan mungkin terasa monoton jika hanya datar-datar saja tanpa dihiasi lika-liku dinamika kehidupan, dan pasang surut kehidupan.
Satu hal yang aku jadikan acuan dalam hidupku.

"JADILAH ORANG YANG DISEGANI DAN JANGAN MENJADI ORANG YANG DITAKUTI, JADILAH ORANG TERPANDANG DAN JANGAN JADI ORANG YANG HANYA DIPANDANG, DAN HIDUP ITU MUDAH".

Raih cita, cinta dan kesuksesan.
Itu berarti raih Cita dan setelah mendapatkan Cita baru raih Cinta, setelah itu Kesuksesan, sebagai bekal untuk mengarungi perjalanan hidup kedepan.
Terima kasih untukmu Ibu, Teman dan semua yang telah menjadi Inspirasi hidupku.

87_

Lamongan, 2010

Semua yang tak bisa bersatu

Mengenang indahmu adalah hal yang sempurna..

Mengingat semua yang berlalu adalah anugerah..

Anugerah tuhan yang begitu menawan, memaksa hati dan perasaan ini selalu beradu dengan akal sehat..

Tidak akan pernah ada duplikasi perjalanan keindahan yang telah berakhir dan berada seolah di ujung tebing yang menyisakan hamparan cekungan yang luas lagi curam.

Sudah tidak ada jalan lagi untuk maju, membawa sebuah mimpi agar terus berlari, tidak ada lagi jembatan yang mampu dirangkai untuk menyeberangi dua ego yang takkan pernah bisa menjadi satu.

Tidak ada lagi kemauan untuk saling membantu, saling menakar, saling berkorban untuk dapat melewati cekungan itu.

Cekungan yang membuat diri tersadar, bahwa cekungan itu adalah jurang pemisah antara 2 insan tuhan yang lupa dengan akal sehat dan fana.






Tanjung Balai Karimun, 2017